Slank adalah sebuah grup musikdi Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim  pada 26 Desember 1983.Karena bosan bermain musik menjadi cover band dan  punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil  menjadi salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta berpengaruh  sepanjang masa di Indonesia.
Awal Karir
Cikal  bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex  (CSC) bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an.  Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan  lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir  tahun 1983 grup ini dibubarkan.[1]Bimbim meneruskan semangat bermusik  mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang  kemudian berganti nama jadi Slank[2], sebuah nama yang diambil begitu  saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok selengean[1]  dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman  Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib  yang harus dikunjungi para Slanker.
Mereka sempat  tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum  Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank.[1]  Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka,  Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.[2]Dengan formasi Bimbim (Drum),  Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka  mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman.[1]
Setelah  berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai  rekaman debut album Suit-Suit... He He He (Gadis Sexy). Album yang  menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka  pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album  tersebut juga seakan "menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu  itu masih gencarnya lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik  Search. Musik Slank yang Rock 'N Roll Blues itu bisa dibilang penyelamat  kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang cuek dan slengean tapi  bersahabat itu menarik massa yang saat itu masih sebatas minoritas.
Album  kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama. [1]. Hits single  dari album Kampungan adalah Mawar Merah dan Terlalu Manis yang dibuat  dalam dua versi. Suka suka dan Jualan. Namun anehnya,, justru lagu yang  versi Suka suka lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Lagu nya  memang damai karena Kaka bermain harmonika (bukan pertama kali ini saja  Kaka bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank memasukkan  lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album ini.  Wajar,, karena nyawa musik Slank ada di situ.
Tahun  1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul  Piss/Tiga. Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss  menjadi trend di masa itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits single  dari album ini adalah Piss dan Kirim Aku Bunga. Cover album ini adalah  seorang model yang meniru pose Jim Morisson (The Doors). Namun banyak  yang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah Bimbim.
Tahun  1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel Generasi  Biroe. Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini. Hits single dari  album ini adalah Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan juga Kamu Harus  Pulang yang sering dimainkan saat ending show mereka.Album ke lima  mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang  Bang Tut yang juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show  mereka. Di album ini juga Bim Bim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang  berjudul Bidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen  apapun. Hanya suara Bim Bim saja.
Perpecahan Band
Pada  saat menggarap album keenam (Lagi Sedih), Bimbim selaku leader akhirnya  memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra.[1]. Namun ada juga yang  menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau mengundurkan diri  karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau parah dalam  penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah bisa terlihat  di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan berniat  untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis dengan darah  oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya. Isinya  menyeramkan. Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim jika Bimbim benar benar  melaksanakan niatnya untuk membubarkan Slank. [1] Kaka dan Bimbim tetap  menggarap album ke-6 dengan bantuan additional player[2]. Reynold masuk  untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu itu sering nongkrong  di Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan project Slank untuk album  ke enam dengan formasi masa transisi ini.
Album  Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1997. Dengan single Koepoe Liarkoe  dan Tong Kosong membuktikan Slank masih survive. Tawaran manggung pun  berdatangan. Dan saat tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan dalam  rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank.  Alasannya karena beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang saat  itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk  untuk menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin  melanjutkan sisa show nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank  terjadi.
Narkoba
Terbujuk  rayuan teman di Bali 14 tahun lalu, Bimbim—penabuh drum grup musik  Slank—dan keponakannya, Kaka—vokalis Slank—pun mencecapi ”obat langit”  yang membuat pemakainya melayang-layang dan ketagihan.
Waktu  pertama kali mencoba (1994), mereka bilang badan jadi tidak enak.  Muntah-muntah. Enek. Tapi kok besok paginya mencari lagi? Itulah putau,  sekali pakai orang langsung ketagihan. Maka berlanjutlah ia memakai  putau.
Semenjak memakai jenis narkoba ini, Bimbim  yang biasanya pendiam, rapi, tak suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah.  Demikian juga Kaka.
Banyak pengalaman pahit, dari  sejak mereka pakai (1994) sampai tahun 1999. Pengalaman di Lubuk Linggau  (1998) juga tak terlupakan. Mereka ”kehabisan barang”, sakau. Tidak ada  orang jual barang seperti itu di Lubuk Linggau. Bimbim sampai tidak  bisa bangun, di kamar. Padahal mereka masih harus melayani wartawan,  wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat, melayani wartawan,  meski dengan susah payah. [3]
Slank membantah  anggapan bahwa dengan mengkonsumsi Narkoba seorang seniman bisa lebih  kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram tersebut  mereka terbukti bisa menghasilkan karya-karya bagus. [4]
"Saat  membikin album pertama hingga ketiga, kami belum memakai Narkoba, tapi  album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami bisa  menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi  pengguna," ujar Kaka. [4]
Masuknya Abdee, Ridho, dan  Ivanka (Formasi akhir)
Ivanka ditarik menjadi  member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold langsung bergerak cepat.  Management langsung mencari orang untuk untuk menyelesaikan sisa show di  beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee Negara untuk membantu  Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah bersahabat dan psatu  Band di Flash. Sedangkan manager Slank waktu itu,,Mbak Wiwid mengontak  Mohammad ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru saja menyelesaikan sekolah  gitarnya di Hollywood untuk diminta bantuannya. Mereka pun ditugaskan  untuk menghafal 35 lagu Slank dalam waktu satu minggu. Sebuah target  yang besar dan waktu yang singkat. Namun mungkin karena dua orang itu  adalah seorang musisi yang hebat,, target tersebut tercapai.
Dengan  adanya dua gitaris ini sebenarnya sangat membingungkan juga karena  sebelumnya Slank hanya memakai satu gitaris. Namun karena mepetnya  waktu,, akhirnya dua orang tersebut dipake untuk melengkapi formasi inti  Slank. Formasi ini bertahan hingga saat ini dan mereka terus melahirkan  karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia musik  Indonesia.[1]
Album baru dan semangat baru
Masuknya  Abdee dan Ridho dalam formasi inti membuat Bimbim dan Kaka melanjutkan  perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang dirilis January  1998 dengan single yang menghentak yaitu Balikin. Lagu yang menandakan  bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan.  Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih dari narkoba  semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan karena takut  diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka berhenti justru  karena sudah banyaknya yang mengikuti mereka memakai narkoba. Album  tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan minggu. Bimbim  lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim Jangan Menangis. Sebuah  curhatan yang tercipta sejak tahun 1993.
Album  berikutnya Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak  bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan di zaman reformasi.  Ketinggalan Zaman menjadi
andalan di album ini.  Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk  Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis  pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat Orba rezim Soeharto  runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah  adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya  dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua.  Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan. Aktor  Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi bonus  sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang  kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawha umur. Banyak lagu yang  direkam secara Live di album ini.
Tahun 1998 juga  Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kota yang  direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada  bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan
Tahun  1999 Slank merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27  lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang  biru. Versi yang biru memiliki single Bintang Kesiangan dan Anak Mami  sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta  Malam Minggu Lagi. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada  orang-orang dan politisi yang cenderung menguraikan janji-janji manis  nya. Di PV lagu tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat  kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album. Sista  Petty di album abu-abu dan Friday di album biru.Bonus dari album ini  adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai di ikat pinggang. Tahun  1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan  menikahi seorang gadis bernama Reny.
Slank kemudian  merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya Slank. Berisi  lagu lag pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya yang di remix  oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu Malam Minggu Lagi  yang direkam di Potlot.
Next album,, Virus dirilis  pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini, dan #1. Bonus dari  album ini adalah sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank. Lagu bertema  sosial juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan Slank tentang  pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu Lembah Baliem. Di lagu #1,  Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin Gutawa  orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track terakhir itu.
Sukses  album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22  Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang  diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan  satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I  Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini  adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan diluar  (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live  kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi  kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Rekaman  lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar penonton pun  dimasukkan di kaset ini. Namun jika Anda melihat yang versi VCD nya,,  konser yang di ambil adalah yang di Jember. Di lagu Bocah, Ivanka  bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di lagu  Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton untuk  melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu.
Di  lagu Kamu Harus Pulang yang menjadi penutup konser pun diselipi ucapan  terima kasih kepada semua pihak di tengah-tengah lagu.Seperti tak  mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang  diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang,  Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan  Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu  Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka  mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa  dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di tahun ini  lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga  diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini  diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun  ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak  berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting.  Bimbim menyumbang suaranya di lagu Menjadi Masalah. Di PV Jembatan  gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang  diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank  kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia.  Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka  yang diberi titel Bajakan. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank  terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak  cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil  konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan  di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser  Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang  direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan  group musik dari Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam  secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat  Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss  You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang  vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu  tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank  berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka  tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil  hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi  pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak  yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini  adalah sebuah pick guitar.
Slank merayakan ulang  tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Banyak para musisi yang meramaikan acara  ini diantaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi  belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih  mimpi-mimpinya.
Album Live pertama di dunia
Memasuki  tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka  mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu  mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road  to Peace 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya  lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam  secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam  lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam  secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama  Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang  direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan  P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di  atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi jagoan di album ini. Di  album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars  Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini  konon disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah  ada yang merekam full album secara live seperti Greateful Dead dan  Blues Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung  seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak  ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota  tempat mereka akan show. PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi  di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video  tersebut.Bonus dari album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo  peace yang di design oleh seorang Slanker dari Makasar.
Tahun  2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara MTV Asia  Aid di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu  Satu yaitu Karikatur.Di akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah  album baru. P.L.U.R adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari  kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya  Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa,  Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu  ciptaan Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu  Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang  dibintangi Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan  Una. Bonus album ini adalah sebuat sticker dan poster kalender. Di tahun  2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya pada  26 Desember bertepatan dengan bencana besar di Aceh. Sebenarnya di album  ini pun Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu  Gossip Jalanan yang membuat gerah para politisi pun terdapat di album  ini.
Diskografi
Album Studio
( Bisa Di DOWNLOAD )
1.  1990  - Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy)
2. 1991  - Kampungan
3. 1993  - Piss!
4. 1995  - Generasi Biru
5. 1996  - Minoritas
6. 1996  - Lagi Sedih
7. 1997  - Tujuh
8. 1998  - Mata Hati Reformasi
9. 1999  - 999+09  Abu-abu
10.199  - 999+09 Biru
10. 2001  - Virus
11. 2003  - Satu Satu
12. 2004  - Road to Peace
13. 2005  - PLUR
14. 2006  - Slankissme
15. 2007  - Slow But Sure
16. 2008  - Slank - The Big Hip
17. 2008  - Anthem For The Broken Hearted
18. 2010  - Jurus Tandur No.18
Album Live
1. 1998 -  Konser Piss 30 Kota
2. 2001 - Virus Roadshow
3.  2003 - Bajakan
Album Soundtrack
1. 2007 - Original  Soundtrack "Get Married"
2. 2009 - Original Soundtrack  Generasi Biru
3. 2009 - Original Soundtrack "Get Married  2"
Penggemar
Slank  adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja berhasil  merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil membangkitkan  semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap. Dan  Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal  sebagai Slankers[2].
Slank Fan Club
Slank Fan Club  (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen Slank untuk  menampung para penggemar fanatik Slank.
Slankers  Club yang merupakan wadah para Slankers terbentuk ketika Slank melakukan  Konser Piss 30 kota pada tahun 1998. Bunda Iffet, sebagai manager Slank  melihat komunitas Slankers yang sudah ada harus di berdayakan. Oleh  sebab itu ketika Slank konser di Malang, sekumpulan Slankers itu di  pangil oleh Bunda untuk di beri pengarahan. Tercetuslah ide Bunda untuk  memberikan wadah untuk Slankers yang sekarang diberi nama Slank Fans  Club.[5].
Buletin Slank
Untuk menyampaikan  informasi kepada para Slanker, Slank dan manajemennya memutuskan untuk  membuat sebuah newsletter yang kemudian disebut dengan nama Buletin  Slank. Buletin ini berisi jadwal, kisah-kisah pendek perjalanan tur  panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri dipakai sebagai  simbol agar para slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan slank di  kalender kegiatan mereka masing-masing.
Buletin  Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank. slank kapan  adain konser lagi? dan jangan lupa ditunggu album barunya salam slankes  moga,pemalang
Koran Slank
Koran Slank diterbitkan pertama  kali pada 10 Maret 2002.
Catatan
1. ^ a b c  d http://slankercommunity.blogspot.com/2008/09/slank- born-1983.html
2.  Situs Resmi Slank
Slank
Personil                                                    : Bim-Bim • Kaka • Ridho •  Ivanka • Abdee
Mantan Personil                   :  Bongky • Pay • Indra • Reynold
Album Studio                               : Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy) -  Kampungan –
                                                                                        Piss! - Generasi Biru -  Minoritas - Lagi Sedih - Tujuh -        
                                                                                         Mata Hati Reformasi - 999 - 09 - Virus - Satu Satu -
                                                                                         PLUR - Slankkissme - Slow But Sure - Slank - The Big
                                                                                         - Anthem For The Broken Hearted
Album  Lain                                      : Konser Piss 30 kota - Virus  Roadshow - Bajakan - Road
                                                                                         to Peace -  Ost. Get Married
Read more...